“Kenapa?” tanya Zaki pada Rhea yang menyatukan kedua alisnya. Rhea menyebut sesuatu seperti akankah ia terdengar seperti orang gila tapi sampai sekarang teman barunya itu tidak mengatakan apa pun.
“Drian punya pasangan cincin ini?” tanya Rhea tidak percaya.
“Kamu bahkan sudah lihat foto cincinnya,” ucap Zaki mengingatkan gadis itu. Di samping Zaki, Sian mengangguk-anggukkan kepala.
“Mundur dulu, ya,” ucap Rhea yang tiba-tiba pusing. Pantas saja ia merasa ada yang aneh saat membahas cincin bersama Zaki. Kenapa pembicaraan ini bisa menjadi sangat kasual? Harusnya Zaki menatap Rhea dengan kedua alis berkerut. Alih-alih menunjukkan ekspresi bingung dan tidak percaya, justru Zaki lah orang pertama yang membahas cincin.
“Kenapa Drian punya cincin Kak Rhea?”
“Karena-”
“Karena Drian ketemu s
