“Sayang,” panggil Drian dengan tatapan yang tidak menyembunyikan sama sekali bahwa saat ini dia sedang membalas Rhea dengan cara yang sama. Bukannya Rhea yang menoleh melainkan Abangnya.
“Kamu dipanggil, Rhe! Sumpah ya.. aku ga mau ada drama di rumah Zaki. kalo mau putus atau apapun di tempat Drian aja sana!”
Begitu Rhea berbalik, Drian sudah melebarkan kedua tangannya dengan senyum yang sama lebarnya. “Kamu mau aku gendong?” tanya Rhea ketus.
“Mau dipapah. Kakiku masih sakit.”
“Dibantu Shaqeel aja.”
“Yang kabur tanpa berita bukan Shaqeel.”
Kalimat barusan membuat Rhea langsung mendekati Drian dan membantu pria itu berjalan menuju mobilnya. Di belakang mereka ada Zaki dan Shaqeel yang mengikuti. “Gue ga mau mereka tinggal di rumah Mama kalo nanti udah nikah. Dipisah aja mereka udah
