Dani merasa ada yang aneh dengan adiknya itu. Setelah pulang dari sekolah, Rani terus tersenyum sendiri dan mengurung diri di kamar. Ada apa gerangan dengan adiknya itu?
Butuh jawaban, saat dia selesai memasak makan malam, pria itu mengetuk pintu kamar Rani. "Rani, makan malam sudah siap." Hanya butuh beberapa detik Rani keluar dari kamarnya dengan wajah ceria.
Bukan itu saja, Dani terkejut saat Rani memeluk dan mengecup salah satu pipi Dani tak biasanya. "Tumben, kamu manja seperti ini, ceria juga aku melihat riak wajahmu ada apa?"
Rani hanya tersenyum dan duduk di samping Dani untuk makan. "Ayolah katakan, kau kenapa? Apa adik Abang ini suka pada seorang pria?" Rani melebarkan matanya terkejut.
"Apa itu benar? Siapa dia? Apa Abang mengenalnya?" tanya Dani penasaran. Rani terdiam dia
