[Chapter 21+] “Sean—” Ucapan Gwen terputus ketika menyadari wajah tampan Sean penuh luka. Wajah Sean yang tampak berbeda malam ini—mata yang biasanya teduh kini merah menyala, rahangnya menegang, bibirnya pecah dan berdarah seperti baru saja berkelahi. “Jawab aku, Gwen.” potong Sean, suaranya berat dan bergetar. Ia menghentakkan tangan di ranjang, membuat Gwen terkejut. Napas Gwen mulai memburu. “Kenapa kamu seperti ini? Wajahmu kenapa?” Sean tak menjawab. Ia hanya menatap Gwen lama, begitu lama sampai udara di antara mereka terasa menegang. “Kamu mencintai dia?” suaranya serak, nyaris seperti desahan marah. “Xavier?” Pertanyaan itu menusuk Gwen lebih tajam daripada apapun. Ia membuka mulut, tapi tak tahu harus berkata apa. “Aku—” “Jawab!” bentak Sean. Tatapan Sean bukan sekadar mar

