Rapat Menuju Paris

1439 Kata

Udara malam menampar wajah Sean ketika ia keluar dari ballroom. Musik pesta yang riuh mengalun sampai ke koridor, tapi semua itu terasa jauh. Pikirannya hanya tertuju pada satu hal—Gwen. Sejak ia turun dari kamar hotel beberapa jam lalu dan melihat Nadine berdiri di depan pintu, ia belum bisa benar-benar bernapas lega. Setiap langkah yang ia ambil terasa seperti sedang menginjak bara. Ia tahu, ia baru saja menipu istrinya. Ia tahu, malam ini ia sudah melewati batas. Tapi semua itu seakan tidak lagi berarti ketika ia melihat pesan terakhir yang belum sempat ia balas di ponselnya: “Aku pulang dulu.” Dari Gwen. Sean menggenggam ponselnya kuat-kuat, buku jarinya memutih. Kalimat pendek itu menghantam dadanya seperti palu. Gwen pergi. Dan bukan sendirian. “Dia bersama Xavier, Tuan,” suara bo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN