Menunggu Baby

1192 Kata

Lampu gantung kristal berkilau lembut di ruang makan besar keluarga Mahardika, menumpahkan cahaya hangat ke meja panjang dari kayu ek tua yang ditata dengan anggun. Sepuluh kursi berjajar di kedua sisi, tapi hanya tiga yang terisi malam itu. Suasana sunyi, hanya terdengar denting halus peralatan makan dan gemericik lembut air mancur di luar jendela besar yang terbuka setengah. Madame Mahardika duduk di ujung meja, elegan seperti selalu—dalam gaun sutra berwarna merah tua dan kalung mutiara warisan keluarga. Nadine duduk di sisi kiri meja, berlawanan dengan Sean. Wajahnya tampak letih tapi tetap cantik; sisa kerja seharian di kantor Celestine tak mampu menghapus pancaran lembutnya. “Terima kasih sudah datang, Nadine,” ucap Madame Mahardika sambil menatap menantunya itu. “Aku tahu kamu sib

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN