Kalung Bulan dan Rahasia di Baliknya

1236 Kata

Udara di ruangan kecil itu terasa lebih hangat daripada sebelumnya. Aroma khas logam dan minyak poles perhiasan masih tertinggal di udara, bercampur dengan sisa parfum Sean yang lembut tapi tegas — aroma yang entah kenapa menenangkan sekaligus menyakitkan untuk Nadine. Ia masih berdiri di depan meja kaca itu, memperhatikan pantulan wajahnya sendiri di permukaannya yang jernih. Bibirnya tersenyum tipis, tapi matanya kosong. Sean baru saja keluar beberapa menit lalu, dengan alasan ingin mengambil sesuatu di ruang tamu. Nadine sempat mengangguk, memintanya tak terburu-buru. Tapi setelah langkah kaki Sean menjauh dan suara pintu tertutup, ruangan itu tiba-tiba terasa terlalu sunyi, seolah hanya menyisakan detak jam di dinding dan napas Nadine yang pelan namun berat. Ia memandangi meja kerja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN