Nyatanya, meskipun sudah sidang harus menunggu waktu lama untuk wisuda. Akhir desember nanti baru Rebecca bisa memakai toga. Menunggu bulan tersebut, Rebecca focus pada perkembangan anaknya. Kadang menjadikannya konten tanpa menampilkan wajah tampan Musa. “Sayang banget loh, Becca. wajah gantengnya gak ditampilin.” “Gak boleh, nanti kena ain.” “Paham kok.” Arimbi memeluk Rebecca dari samping sambil menatap bocah yang tengah menyusu. “Bosen yok ah kita jalan keluar.” “Mau kemana? Suami aku bentar lagi pulang loh, Ari.” “Bentar aja yuk. Mau makan diluar, kasihan si Kakak juga kalau dirumah terus. Ya, kak, ya?” Rebecca agak merinding setiap kali Musa dipanggil Kakak. “Jangan manggil gitu ah.” “Bukannya sekarang udah sembuh ya?” Tetap saja Rebecca harus melakukan pengecekan pada rahimn