“Apa maksud kamu?” Melani mengerjapkan mata tidak percaya kata-kata itu keluar dari mulut Rebecca. Tidak ada jawaban dari lawan bicaranya, membuat Melani menunduk. “Maaf kalau perasaan aku kadang gak bisa dibendung. Tapi sesuai keinginan kamu, aku udah stop kirimin bunga kok. Lihat Rama udah sehat aja bikin aku Bahagia.” “Jadi bener ya kalau Mbak masih ada rasa sama suami aku?” “Gak mudah lupain Rama, dia selalu ada disisi aku waktu kita sahabatan. Kamu sendiri tahu Rama nemenin aku karena cinta ke aku. Cuma bodohnya waktu itu aku nolak dia.” “Mbak nyesel udah nolak dia?” “Jelas, karena sekarang aku lihat bukan aku perempuan yang dimanjakan sama dia.” “Ohh… Iri sama aku berarti?” “Iya, tapi gak ada niatan apapun kok. Aku berusaha buat menjaga hati aku sendiri biar nggak lewatin batas