“Bangun cintaku, Sayangku.” Setelah kemarin Rebecca mengajak Melani ke rumahnya, kini baru bangun. Rama tidak memberinya kesempatan sedikitpun untuk memegang hape. Sepengetahuan dari pelayan, Melani pulang tidak lama setelah Rebecca digendong masuk. “Mas, hari ini teman aku yang Namanya Alvi itu lahiran. Mau jenguk ke rumah sakit ya.” “Mau bareng?” “Bebas, kalau mas ada kerjaan mah gak papa aku sendirian aja.” “Aku usahain pulang cepet ya, Sayang. Kalau siang kayaknya gak bisa jenguk dulu. Ada sidang. Tandanya apa? Butuh banyak kecupan dari kamu.” Rebecca terkekeh, dengan senang hati memberikannya. Rama sepertinya tidak menaruh curiga terkait kedatangan Melani kesini. Rebecca mengirimkan pesan atas permintaan maaf, tapi Melani tidak menanggapinya. “Mungkin lagi kerja,” gumam Rebecca.