Sebelumnya … Naya menghubungi Argha yang sedang berada di café. Dari telepon itu, Naya sedikit takut untuk mengatakannya pada Argha, tetapi dia sendiri tidak memiliki pilihan. Naya menyuruh Argha untuk membelikannya sebuah alat untuk wanita yang tengah mengalami datang bulan. “Halo, Nay?” “Kak, beliin pembalut.” “Hm … ya udah, tunggu sebentar.” “Iya.” Argha berdiri dan berjalan menuju ke bagian kasir. Dia bertanya mengenai minimarket di dekat sana, dan akhirnya Argha menemukan sebuah minimarket yang menjual berbagai kebutuhan. Karena Argha sudah sering melihat milik Naya, dia pun langsung membeli tanpa bertanya lagi. “Totalnya lima belas ribu, Kak. Ada lagi? Pulsanya sekalian, Kak?” tawar pegawai toko. “Enggak.” Setelah memberikan uang, dan Argha mendapatkan nota pembelian. Akhirn