Bab. 34

2102 Kata

Jingga tersenyum getir melihat seorang wanita paruh baya melintas di depannya sambil tertawa riang. Sebelah tangannya menggandeng anak perempuan kecil berusia tujuh tahun dengan balutan busana muslim yang makin mempermanis penampilan bocah itu. 'Maafkan aku bu, sepertinya ibu memang tidak ditakdirkan untuk memiliki cucu dari rahimku, tapi dari rahim perempuan lain. Maaf jika aku berdoa untuk meminta diberikan pengganti Mas Atha, sikapnya sudah membuatku yakin kalau keputusanku untuk pergi adalah keputusan yang terbaik. Manusia membuat rencana dengan harapan, sedangkan Allah mewujudkannya dengan cinta. Apa pun yang menjadi ketetapan Allah, yakinlah bahwa itu adalah yang terbaik. Selamanya aku akan tetap menjadi anak ibu sekalipun aku hanya akan menjadi mantan menantumu.' batin Jingga teri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN