Bab. 38

2077 Kata

Selesai merapikan kamarnya, Atha meminta Mayang untuk beristirahat. Jarum jam menunjuk angka sembilan, matahari mulai beranjak naik dan untungnya mereka sempat sarapan di rumah sakit tadi, jadi Atha tak perlu risau memikirkan urusan perut. "Kira-kira Mbak Jingga pergi ke mana Mas?" "Jangan terlalu mencemaskannya, dia nggak pergi jauh kok." Atha menyahut, kedua tangannya sibuk memijat kaki Mayang. Wajahnya memang terlihat datar akan tetapi jika boleh jujur sebenarnya dalam hati pria itu digelayuti rasa takut. "Oh ya? Memang Mas tahu di mana Mbak Jingga sekarang?" Masih terus bertanya. Pijatan lembut juga ucapan Atha tak lantas membuat perempuan itu merasa bahagia atas perhatian sang suami. 'Aku tahu kalau sebenarnya kamu sangat mencemaskannya mas.' tatapannya terus terpusat pada manik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN