Hawa dingin yang tercipta di luar ruangan tak lantas membuat Sultan menunda apa yang sudah ada di depan mata. Senyuman tak lekang menghiasi parasnya yang tampan manakala melihat Jingga pasrah di bawah kungkungannya. Titik peluh yang melapisi pori-pori kulit Jingga, napasnya yang tersengal, matanya yang setengah terpejam dengan anak rambut yang basah terkena keringat. Sultan berani bersumpah jika istrinya adalah wanita tercantik yang pernah dilihatnya. Aura Jingga tampak lebih bersinar jika dibandingkan dengan saat-saat biasanya. Sultan kembali berusaha memasuki Jingga setelah sekian lama usahanya gagal. Terasa ada yang menghalanginya di bawah sana hingga membuat Jingga beberapa kali menjerit lirih. Jingga mencengkram erat seprai hingga ujung kukunya terasa menancap di kulitnya, meningg

