“Itu adalah kenangan buruk bagi kami, terutama Joshua. Jadi, jangan membicarakan hal itu lagi di depannya!” Candise memerintahkan dengan nada yang tidak memberikan ruang untuk berdiskusi. Brent tidak menunjukkan tanda-tanda mencurigakan dan mengangguk patuh. “Jangan khawatir. Aku tidak akan mengungkitnya.” Merasa yakin dengan janji Brent, Candise akhirnya berbalik dan pergi. Ia tidak bisa menyembunyikan keputusasaan mendalam yang tertulis jelas di seluruh wajahnya. Tapi, ia tidak ingin Brent melihatnya. Baru setelah Candise duduk di mobilnya, ia tenggelam dalam penderitaannya. Jika wanita itu adalah Alexandra, lalu apa jadinya ia? Hal-hal yang selama ini Candise nikmati dan banggakan ternyata adalah milik Alexandra? Di tengah kepahitannya, tiba-tiba ponselnya berdering. Tanpa ragu, ia