“Jika tebakanku benar, kau adalah penerus Serene Corporation, bukan?” tebak Killian sangat yakin. Orang yang ia telepon adalah Alexandra. Mendengar tebakannya, Alexandra di seberang telepon tampak tegang sejenak yang kemudian kembali tenang dan memaksakan senyum tipis. “Kau cukup cerdas, Tuan Landen.” “Aku bisa mengetahuinya lebih cepat.” Killian sudah curiga tentang identitas Alexandra selama ini, tapi jauh di lubuk hatinya, ia tidak ingin hal itu menjadi kenyataan. Identitas Alexandra sebagai Lexy sang ahli strategi telah memberikan banyak tekanan padanya. Jika ia mengetahui bahwa Alexandra adalah penerus Serene Corporation, itu hanya akan membuatnya merasa rendah diri seolah Alexandra berada jauh di luar jangkauannya. Meski tidak banyak yang mengenalnya, tapi nama Lexy sangat diagun