Chapter 29

1153 Kata

Elizer tidak pernah menyangka jika keinginan tessa untuk tidak meninggalkannya justru terdengar lucu dengan begitu ia merasa lebih bahagia dari sebelumnya. Lelaki itu menyelimuti tessa yang tertidur lalu dirinya masuk ke dalam kamar mandi setelah itu dia duduk di balkon kamar yang menyajikan pemandangan indah kota di malam hari. El mengambil nafas dan menghelanya perlahan namun tiba-tiba sepasang tangan melingkar di lehernya di susul suara milik tessa. "Kenapa kau mematikan lampunya" dan sialnya suara itu adalah suara tangisan. El buru-buru menoleh kearah tessa yang hanya menggunakan kemeja kebesarannya dan air mata terjun di pipi istrinya ini. El segera menuntun tessa untuk duduk di pangkuannya dan mendekapnya erat. "Aku lupa menyalakannya, maaf" sesal el. Tessa melingkarkan tangannya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN