PELUKAN HANGAT

1015 Kata

Jennie terdiam, dia tidak tau bagaimana caranya menghibur Candra yang baru saja kehilangan sang ibu. "Jen," Panggil Candra di seberang sana. "Hm?" "Aku minta maaf." Suara Candra serak dan rendah, pria itu berbicara dengan Isakan di akhir kalimatnya. "Mas...itu masa lalu." Jennie membuang nafas dengan berat, lalu kembali berkata pada Candra, "Lupain aja." "Gimana bisa?" Balas Candra, "Gimana bisa aku lupa sama apa yang aku lakuin ke kamu?" "Mas..." "Aku sayang sama kamu, aku tau kamu mungkin belum bisa menerima aku lagi, aku tau. Aku cinta sama kamu." Candra tidak pulang ke rumah hingga pemakaman Inggit di lakukan. Tidak banyak orang yang datang, hanya Candra, Heksa, beberapa aparat polisi dan beberapa kerabat dekat. Hendra juga datang, Heksa tidak mengusirnya kali ini karena pering

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN