"Kenapa lo diem? Katanya lo mau nyium gue?" Axel menaikkan satu alisnya. Ia ingin tahu sampai di mana keberanian calon istrinya ini. "Itu... anu..." Raline kesulitan bicara. Membayangkan ia harus mencium mafia galak seperti Axel menciutkan nyalinya. "Bodoh amat gue. Niat mau ngancem tapi ancemannya rugi di gue," keluh Raline bingung sendiri. Ia mondar mandir di halaman, tapi tidak berani mendekati Axel. "Heh, ditanya malah ngedumel sendiri. Punya mulut kagak?" Axel menghampiri Raline yang tidak berani mendekatinya. "Punya dong. Ini apaan?" Raline menyilangkan jari telunjuk di bibirnya sambil minggir-minggir. Ia keder ditodong secara langsung begini. "Nah ada 'kan? Ayo cium. Lo tahu arti peribahasa bagaikan m******t air ludah sendiri bukan? Berani berbuat harus berani bertanggung jawab