Sesampainya ditempat tujuan, Billy terlihat tidak tega untuk membangunkan Bunga. Dia yang ingin menyentuh wajah Bunga mengurungkan niatnya. Selama beberpa saat dia terus saja menatap wajah cantik sang sekretarisnya itu. Billy tersenyum, "Kebiasaan kamu dari dulu kalau tidur pasti seperti ini." Billy pun membersihkan air iler Bunga. Bunga merasa sangat gelisah, dia secara perlahan membuka matanya. Namun, betapa kagetnya dia melihat Billy sedang menyentuh bibirnya. Spontan Bunga mundur, "A-apa yang sedang Bapak lakukan?" "Ti-tidak ada." Billy yang terlihat gugup langsung keluar dari mobil. Sementara Bunga masih memegangi bibirnya sendiri, dia masih merasa bingung kenapa Billy tidak membangunkannya ketika mereka sudah sampai. "Apa sebenarnya yang sedang dia rencanakan? Kenapa dia menatapk