*** Kalimat-kalimat yang diucapkan oleh Gabriel saat lalu terus terngiang di benak Lucia. Hingga membuatnya tidak bisa fokus pada apa yang seharusnya dia kerjaan saat ini. Iya, saat ini Lucia sudah di restoran. Setelah berbicara dengan Gabriel saat lalu, pria itu pun berpamitan kepadanya. Dan Lucia juga bergegas berangkat ke restoran. Di dalam ruang kerjanya, Lucia duduk diatas kursi. Menatap kosong ke arah depan. Laptopnya yang menyala sejak tadi, pun tak dihiraukan. Memikirkan kalimat terakhir yang diucapkan oleh Gabriel tadi, membuat Lucia semakin gelisah. Hal itu rupanya sangat mengganggu pikirannya kini. Berulang kali helaan nafas gusar lolos dari bibirnya. Lucia semakin meremas dadanya. Dia merasakan sesuatu disana yang sulit diungkapkan. Intinya dia sesak, sakit, tak sanggup m