ERLAN & LUCIA | BAB 46

1664 Kata

*** Rencana tinggal rencana. Menikmati udara pagi di pantai adalah keinginan Lucia yang diungkapkan kepada suaminya semalam. Namun sayangnya, keinginan tersebut gagal terlaksana, sebab ia tertidur terlalu pulas dalam dekapan hangat suaminya. Bahkan, alarm yang sebelumnya sudah di setting; tak sedikitpun mengusik tidur nyenyak keduanya. Hingga kini, jarum jam sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi. Semakin lama, cahaya matahari masuk lewat sela-sela tirai mulai mengusik tidur keduanya. Tubuh yang sama-sama full naked di balik selimut tebal itu mulai menggeliat. Erlan merenggangkan pelukannya dari tubuh sang istri, membiarkan wanita itu menggeliat sepuasnya. Cahaya matahari itu tampaknya membuat kelopak mata Lucia tak nyaman. Hingga perlahan ia mengerjap mata. Seketika, Lucia terbelalak sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN