ERLAN & LUCIA | BAB 21

1748 Kata

*** Jangan tanyakan lagi bagaimana kondisi Lucia saat ini. Wanita itu kaget bukan main. Bahkan, dia langsung memalingkan wajah ke arah lain. Lucia malu karena kepergok oleh putrinya sendiri. Berbeda dengan Erlan. Pria itu melempar senyum tanpa dosa kepada putrinya. "Mommy, kenapa daddynya Emely dicium?" Tanya Emely. Nadanya terdengar seperti keberatan. Deg! Erlan hampir saja menyemburkan tawa. Sementara Lucia seketika membelalak kedua mata. Dia beralih pada putrinya, menatap anak itu dengan tatapan tak percaya. "Why, Mommy? Ini kan daddynya Emely. Mommy tidak boleh cium-cium tanpa seizin Emely," lanjutnya lagi. Lucia menelan saliva. Entah kenapa ada perasaan tidak suka dan merasa keberatan ketika dirinya dibatasi seperti itu oleh putrinya sendiri. Sebelum membuka suara, Lucia me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN