Zola dan yang lainnya menahan nafas ketika orang-orang itu mengelilingi mobil mereka, sikap dan tatapan mata mereka penuh curiga dan tidak sopan. Tama membuka kaca jendelanya dan menarik senyuman ramah pada mereka. "Permisi, saya mau lewat, Pak!" katanya mengangguk sopan. Salah seorang dari orang-orang itu yang tampaknya menjadi orang yang dituakan disitu maju mendekati jendela, terlalu dekat sampai Tama menarik kepalanya ke dalam. Tama dan Arumi hanya diam dia belakang, ketika orang dengan wajah penuh bekas luka itu menebar pandangannya ke seluruh isi mobil, seolah mencari jika saja ada hal yang mencurigakan bagi mereka. Zola menggenggam tangan Arumi yang berkeringat dingin, gadis itu tampak ketakutan dan menundukkan kepalanya dalam-dalam. "Maaf, ada apa, ya?" tanya Tama dengan s