Nestapa Yang Tak Ada Habisnya.

1116 Kata

Zola mengepalkan tangannya, sementara air mata mengalir di pipinya. "Kalau Mas datang ke sini untuk itu, maka segera katakan itu sekarang!" kata Zola tegas. "Zola," Tama hendak menyela namun Zola menghentikannya. "Kamu akan menjadi saksi kami, Tama, dan tolong simak baik-baik semuanya," ucap Zola. Tama mendesah keras, "Apa kalian tidak waras? Tolong pikirkan lagi keputusanmu!" sergahnya menatap Evan. Zola memalingkan wajahnya dan mengusap air matanya dengan kasar. Sementara Evan masih menatapnya, aura wajahnya begitu kelam dan dingin. "Aku akan menunggu sampai kamu melahirkan," ucapnya, "jika anak itu memang benar anakku maka kita bisa melanjutkan pernikahan kita lagi seperti sebelumnya." Zola mengepalkan tangannya, dia bisa menebak dengan perkataan Evan selanjutnya. Namun baginya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN