Abraham tidak mengira jika Mark akan bereaksi seperti itu ketika mendengar kabar dari pesantren. "Iya, Kevin dan Evan pergi ke sana untuk menolong mereka," kata Abraham sedikit heran. Mark mengepalkan tangannya dengan rahang mengeras. "Seharusnya kemarin aku habisi mereka!" umpatnya geram. Pikirannya langsung tertuju pada Arumi, dan dia mengkhawatirkannya. Abraham menghela nafas, dia menyadari jika akhir-akhir ini emosi Mark sering terganggu jika ada sesuatu yang berkaitan dengan pesantren. "Kamu mau ke sana?" tanya Abraham. Mark menoleh padanya, "Aku akan membantu meski mereka melarangku!" ucapnya tegas. Abraham tertegun, dan dia masih berusaha mencerna maksud ucapan Mark sampai lelaki itu berpamitan dan pergi dari hadapannya. "Entah apa yang sudah terjadi, tapi sepertinya kamu me