Pagi hari, Zola sedang menemani Nathan. Dia baru saja menyuapi anak itu makan. "Sebentar Bunda cek Kakek Surendra dulu, ya!" kata Zola seraya mengusap kepala Nathan dengan sayang. Nathan hanya mengangguk samar, anak itu terlihat lemas dan pucat, wajahnya terlihat sedikit bengkak karena luka tendangan kuda itu di kepalanya. "Sebentar saja, nanti Bunda ke sini lagi," kata Zola lagi seraya tersenyum lembut, sebentar dia mengelus pipi Nathan lalu keluar dari kamar. Nathan pun hanya bisa berbaring diam dan memejamkan matanya, dia merasa kepalanya masih sakit dan pusing. Matanya menatap kosong pada kakinya yang kini sudah dipasang gips. Nathan pun menghela nafas dalam-dalam, entah kapan dia bisa bermain lagi dengan kedua adik kembarnya. Dan yang terpenting, dia tidak akan bisa shalat denga