Tiga tahun kemudian… Sepanjang kakinya melewati lorong, beberapa kali Mireya menabrak banyak orang. Entah suster, atau penghuni rumah sakit lainnya. "Hai, Rey" Teriakan nyaring terdengar saat Mireya menabrak orang lain untuk kesekian kalinya. Mireya menghentikan langkahnya, memutar posisi badannya dengan cepat. Jangan harap ia memasang wajah ramah seperti wanita pada umumnya, Mireya justru memandang sosok wanita lain di hadapannya dengan tatapan datar. "Dari tadi gue panggil kagak nyaut juga." Teriakan dari wanita itu kembali terdengar. Mungkin jika saat ini kondisi Mireya sedang baik, ia tidak akan mempermasalahkan kehadiran Aulia, teman baiknya. Tapi sayangnya, suasana hati Mireya sedang dalam keadaan tidak baik. Mireya masih bergeming, menanggapi dengan hanya berdiri dengan r
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


