Arumi segera menoleh ke arah jendela ketika ia mendengar suara mobil berhenti di depan rumahnya. Itu pasti mobil suaminya Ren yang sudah sampai kerumah. Arumi segera membereskan jurnalnya dan diary-diary Sifa lalu bergegas keluar menemui Ren. Melihat Arumi tampak terburu-buru menyambutnya membuat sebuah senyuman mengembang dibibir Ren. Dengan gemas ia segera merangkul leher istrinya dan mengecup bibirnya sayang berulang kali. “Aku kangen kamu,” bisik Arumi sambil bergelayut manja pada suaminya. Tak terpisahkan selama satu setengah bulan membuat Arumi mudah merasa rindu pada Ren jika Ren tengah pergi sendirian seperti hari ini. “Gimana tadi di kantor?” tanya Arumi sambil membantu suaminya yang tengah membuka sepatu dan jas. “Pak John belum memberikan aku ijin walau aku sudah menceri

