Ren tersenyum dan tersadar bahwa dua hari ini ia dan Arumi belum banyak berbagi cerita tentang kehidupan mereka yang terpisah 2 tahun lamanya. “Setelah kamu pergi, aku memutuskan untuk menjadi konsultan untuk beberapa perusahaan, sehingga aku tak terikat tempat dan waktu agar bisa terus mencarimu. Aku juga mengajak Vinka untuk menjadi sekretaris pribadiku.” “Vinka mau?” “Tentu saja, ia pun lebih punya waktu untuk dirinya sendiri walau waktu kerja kami tak menentu.” Arumi terdiam lalu menatap suaminya dalam, kemudian bertanya, “Apakabar dengan Sonya, Mas? Apa yang terjadi?” Ren terdiam dan mencari posisi enak untuk membaringkan dirinya sambil memeluk sang istri. “Sejak awal ketika ia tahu bahwa ia hamil, ternyata janinnya tak berkembang, tetapi ia tak memberitahu karena takut aku

