Tentang Saputra (part 3)

1027 Kata

Melihat ayahnya pergi Ren kembali ke dalam kamarnya dan membanting pintu sangat keras. Ia segera meremas rambutnya sendiri dengan wajah geram menahan kemarahan yang tertahan. Air matanya mengalir dari pandangan matanya yang penuh kemarahan. Ia masih belum puas mengungkapkan rasa marahnya pada sang ayah, ia masih ingin berteriak mengeluarkan luka hatinya selama ini. Semakin hatinya marah, semakin ia merasa terluka dan sedih. Ada rasa sesal, sedih dan rasa harap Ren untuk melihat ayahnya mengerti apa yang ia rasakan. Pertengkarannya dengan Saputra seperti kayu bakar yang dilalap api dan menghanguskan keduanya. Tak ada yang menang, dua-duanya kalah. Ren menangis tertahan, dadanya terasa penuh dan sakit, ia sampai jatuh terduduk menahan semua perasaan di hatinya. Arumi yang baru saja menga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN