Bian terus-terusan mendusel diceruk leher Sheila. "Sudah jam delapan pagi, om Bian gak kerja?" Tanya Sheila. Dari kemaren hingga sekarang, Bian terus-terusan memeluk Sheila tanpa mau melepasnya. Lalu selalu membisikan kata maaf ditelinga Sheila. "Maaf Sheila." Lirih Bian kembali. Aku hamil Bian Aku hamil Bian Aku hamil Bian "Maafkan om Sheila." Bisik Bian lagi dan lagi. "Iya, om. Sheila udah gak sakit kok." Ujar Sheila. Sheila pikir Bian meminta maaf padanya karena masalah kemarin di dalam toilet. Bian mengeratkan pelukannya. Mencium lebih aroma tubuh vanila milik Sheila. "Om sayang Sheila." Ucap Bian. "Sheila juga sayang om..." balas Sheila malu-malu. Bian mengusap perut Sheila dari luar baju. "Om mau kamu hamil anak om." Ujar Bian yang membuat Sheila tersentak. "Hm, kita