Laptop pun menyala. Namun, harus memasukkan kode terlebih dahulu jika ingin masuk ke layar windowsnya. "Dikunci, Pak." Staff audit itu menatap pada Billy, kemudian menatap Nindy, menunggu wanita itu memberikan kata sandi laptop itu. Namun, yang terjadi Nindy tampak bungkam dengan acuh tak acuh. "Berikan sandinya," pinta Billy dengan suara rendah sambil menatap Nindy dengan datar. Namun, Nindy tetap mengatupkan bibirnya rapat-rapat, seolah sengaja melawan Billy. "Kamu nggak mau ngasih?" Karena Nindy masih tidak mau menjawab, Billy akhirnya beralih pada Geri dan menyebutkan 6 angka. Geri pun dengan sigap mengetik angka tersebut. Tanpa diduga, layar pun terbuka. Geri, Pak Edwin, dan Angga tampak terkesiap melihat itu, tidak menyangka kalau Billy mengetahui kata sandi laptop Nindy. Seben