"Terus?" "Udah." Argan mengulum bibirnya begitu ia mendengarkan cerita dari Nino itu. Pemuda itu tadi begitu fokus mendengarkan cerita tentang Rani yang bertemu dengan Nino di Perpustakaan itu. Namun begitu cerita sedang mendekati k*****s, Nino malah menyudahinya secara sepihak seperti itu. Bagaimana Argan tidak kesal? "Lo dapet nomer hapenya Rani atau enggak?" Argan bertanya dengan gemas. Ia mengembang- kempiskan hidungnya memandang Nino. Nino yang semenjak tadi menggantung kalimatnya itu justru mengatakan kalimat yang makin membuat Argan gemas. "Enggak," ucap Nino dengan santainya. Pemuda itu memakan kacang yang ia kupas itu pun dengan santai. Argan kini menganga lebar memandang Nino. "Hah?" tanyanya. Nino menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Argan. "Gue gak dapet nomor Ran