April merobek selembar kertas daur ulang berwarna abu-abu tua, tepat di bagian yang menyiku, dua bagian. Satu ia tempelkan di sudut kanan atas jurnalnya, satu lagi di sudut kiri bawah. Setelahnya, giliran dua carik robekan kertas koran ia timpakan di sebagian kertas hitam tadi. Tak lupa, ornamen-ornamen musim dingin dan perintilan khas Britania Raya. Yang terakhir, dua sobekan recycled paper berwarna coklat ia posisikan cermat agar nampak aestetik.
Ia lalu mengambil pulpen gel berwarna putih untuk menggambar kristal-kristal salju di siku buku. Masih dengan tinta yang sama, ia menulis di salah satu halaman, tepat di atas kertas coklat; 8 December.
Dan dengan tinta biru tua, ia menuliskan isi hatinya di setiap spasi yang tersisa.
Berharap dan menolak.
Dua sisi yang selalu aku hadapi seti
