“Boo?” “Irgi?” “Halo sayangnya aku.” “Lho sayang, kok nelpon lagi?” tanya April. Ya memang itu yang tengah terjadi. Mereka memiliki jadwal untuk bertukar kabar via panggilan telpon di setiap tanggal satu dan lima belas. Jadi, jika tak di kedua tanggal itu Irgi menghubungi April, pasti ada sesuatu yang penting bukan? “Boo, aku kirim uang ke rekening kamu ya? Besok inshaaAllah,” ujar Irgi. “Buat apa Irgi?” “Beli tiket. Kamu yang ke sini, bisa ga? Aku ga jadi pulang, boo.” “Oh,” tanggap April, singkat. “Dirga mau ke sini, lanjut sekolah di sini. Dia berangkat duluan, Papa dan Mama nunggu rapornya, nanti nyusul ke sini.” “Gitu ….” “Nisa belum cerita sama kamu?” “Udah sih.” “Pantas kamu ga kaget.” Terdengar dengkusan pelan. “Maaf, boo.” “Irgi, jangan merasa bersalah gitu. Kan kej