Kelimanya tak berlanjut menyambangi tiga sekolah lainnya setelah meninggalkan City of London School. Sudah lewat jam makan siang dan sepertinya jajanan April jauh lebih cocok untuk dibawa piknik. Mereka mencari kafe terdekat untuk mengisis amunisi tenaga kembali. Tak jauh-jauh, masih di sekitar sekolah itu.
“Aku ke apotek sebentar ya, boo.”
“Sakitnya udah ga kayak tadi kok, Sayang.”
“Ya justru itu, biar ga sakit lagi. Tunggu di sini ya?”
Irgi menjauh, menyasar pedestrian street tersebut dengan mata yang menelisik begitu teliti, mencari keberadaan apotek terdekat. Begitu menemukan tempat itu, Irgi mendorong pintu kaca di hadapannya, melangkah masuk.
“Saran gue, better lo bawa April ke apotek, pakein pereda nyeri dan penyangga. Kalau masih bisa jalan harusnya pulih sendiri.” Kata-kata R
