Pukul satu siang lewat sepuluh menit waktu London, Irgi keluar dari terminal kedatangan internasional London Heathrow. Ia lanjut melangkah menuju stasiun kereta, mengambil layanan kereta Heathrow Express ke London Paddington. Tiba di Paddington ia menuju konter, membeli satu tiket one-way menuju Cambridge. Irgi mengambil tempat di sebuah kursi tunggu, mengeluarkan roti dan rendang yang dibekalkan Anggita, menikmati makan siangnya dengan hati yang masih pilu. Tak semua orang bisa menginjakkan kaki di tanah Britania Raya. Irgi adalah salah satu dari sedikit orang yang terpilih bisa ke sana, terlebih mengenyam pendidikan di salah satu universitas terbaik di dunia. Kota tersebut juga bukan kota yang buruk untuk ditinggali. Namun, meski demikian, jauh dari orang-orang yang ia cintai bukanlah h