Di teras sebuah rumah sederhana, seorang wanita dengan raut wajah liciknya tengah menunjukkan senyum miring. Ia merasa puas karena sebentar lagi, segalanya akan berada di dalam genggaman tangannya. Di tangannya juga telah terdapat berkas-berkas penting yang sudah dibuatnya untuk melancarkan aksi utamanya selama ini. Cukup melelahkan memang, akan tetapi sebentar lagi segala rasa lelahnya akan terganti dengan kenikmatan yang diinginkannya selama ini. Terdengar suara batuk-batuk yang sudah bosan ia dengar. Wanita itu pun mengacak rambutnya dengan kasar, hingga rambut pendek sebahunya sedikit berantakan. "Pria tua tidak berguna itu, memang sudah waktunya berpulang," desisnya, lalu berjalan ke dalam rumah dengan langkah kaki yang tidak santai. Amarahnya sudah memuncak, karena paginya hanc