Raungan Skull Carberues, masih terdengar nyaring menggema dengan membawa serbuan hawa menekan yang begitu berat untuk datang terlebih dahulu menyasar tubuh dua pemimpin tim ekspedisi Guild Kumbang Darah dimana kini tampak sudah tak memiliki upaya apapun guna coba mempertahankan diri. Dua orang ini, sekedar berdiri dalam diam menampilkan wajah serta sorot mata kosong menatap kedepan bagai telah kehilangan insting bertahan hidup. Pasrah menyerahkan nasib pada takdir. Bagaimanapun juga, wujud serta kehadiran Skull Carberues, benar-benar seperti penggambaran nyata dari dewa kematian itu sendiri yang telah bergerak hendak menagih nyawa. Dengan Sang Dewa Kematian sendiri yang telah menentukan target, melaksanakan satu-satunya tugasnya, tentu tak akan ada terfikir dapat menghindar dari nasib.