Eps. 49 Kejutan Untuk Devan

1315 Kata

Devan duduk gelisah di sofa ruang tamu. Jemarinya mengetuk-ngetuk paha tanpa irama, menandakan kegelisahan yang makin memuncak. Berkali-kali dia mencoba menghubungi nomor Rhea, tapi hasilnya nihil—tidak aktif. Wajahnya kian muram. Pikirannya berkelana ke mana-mana. Apa Rhea baik-baik saja? Mengapa dia belum pulang? Apakah dia tahu tentang semua ini? Saat otaknya masih dipenuhi tanda tanya, ponselnya tiba-tiba berdering. Nama Lyla terpampang di layar. Rahangnya langsung menegang. Dengan berat hati, dia menekan tombol hijau. “Halo,” suaranya datar, dingin. “Devan, kamu ke mana? Kenapa belum balik lagi ke rumah sakit? Aku butuh kamu di sini…” Suara Lyla terdengar manja, seperti ingin menarik perhatiannya kembali. Devan memejamkan mata sejenak, berusaha meredam luapan emosi yang sudah mend

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN