Dengan pikiran yang masih berkecambuk di kepala, Daniella melanjutkan pekerjaan di kafe Felicia seperti biasa. Pikirannya masih dipenuhi oleh perintah Bryan yang menyuruhnya untuk diam saja tanpa melakukan tindakan apapun. Tapi Daniella tidak bisa melakukan itu, ia akan melakukan segala cara untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, dengan atau tanpa bantuan Bryan. "Mbak... Mbak... Itu wadahnya udah penuh mbak." Sebuah teguran dilayangkan Rani kepada Daniella ketika ia menatap sikap Daniella yang menaruh roti lebih banyak pada wadah yang sudah penuh. Seketika Daniella tersadar dari pikirannya sendiri, ia segera memindahkan beberapa roti yang sudah membentuk gunung di hadapannya ke wadah yang lain. "Jangan ngelamun kalau kerja mbak. Nanti saya bilangin Bu Felicia loh." Rani terlih