Malam harinya di kediaman kedua orang tua Novian. Orang tuanya dan anaknya serta dirinya sendiri sedang menyantap makan malam bersama. Disepanjang makan malam itu, Fasya tak berhenti - berhentinya berbicara tentang apa yang ia mainkan hari ini bersama anak - anak tetangga. Terdengar cukup seru. Biasanya Fasya tak pernah sebanyak ini berbicara tentang kesehariannya dengan Novian. Mungkin kerena di rumahnya ia tak memiliki teman bermain seperti yang ia miliki disini. Sehingga tak ada yang dapat diceritakannya kepada Novian. Sedangkan Novian hanya memainkan ponselnya yang baru saja dilepasnya dari kabel charge karena daya baterainya telah habis saat perjalanan menuju kemari. Ketika ia sedang asik menggulir riwayat pesan yang masuk ke ponselnya. Tiba - tiba jempolnya berhenti pada nomor yang