"Maaf, tapi gue sukanya cowok macho, cowok tajir, lah! Lo apa kabar?" "Hahahaha" Tawa The Queen mulai terdengar lagi. Setelah sekian lama vakum. Termasuk Delima di dalamnya. Ia cukup mengikuti permainan ini. Lihat, laki-laki yang saat ini nembak Sasi menunduk kecewa dengan wajah malunya. "Gue beneran sayang sama lo Sasi." "Dan gue juga beneran ilfil sama lo, gimana dong?" Ujar Sasi dengan gaya khasnya. Seolah di sinilah dirinya yang tersakiti. Dan itu membuat Delima senyum tipis. Meski jauh di dalam hatinya. Ia tidak tega melihat laki-laki itu. Menurutnya, meski Sasi tidak menyukai laki-laki itu. Sasi tidak harus menolaknya dengan kalimat sepedas itu. "Fine, untuk hari ini gue nyerah. Tapi bakal gue pastiin. Suatu saat lo yang bakal ngejar-ngejar gue." "Really? Gue jadi gak sabar n

