"Keluar....." Suara teriakan terdengar dari kamar perawatan Liliana. Dan yang baru saja teriak adalah Liliana. "Sayang kenapa kamu seperti ini. Kita bisa membicarakan hal ini baik-baik. Aku tidak akan pernah meninggalkan kamu," kata Julian yang terus mencoba untuk membujuk Liliana. Air mata terus mengalir dari mata Liliana. Hatinya benar-benar hancur ketika ia mendengar dari dokter jika ia akan mengalami kelumpuhan walaupun sifatnya tidak permanen tapi tetap saja membuat Liliana sakit. Dan yang membuat hati Liliana semakin hancur adalah ketika dokter memvonis dirinya akan sulit hamil karena akibat benturan yang keras di bagian perutnya itu mempengaruhi rahimnya sehingga akan sulit bagi Liliana untuk hamil. Dan hati Liliana hancur dibuatnya. Setelah mendengar berita itu Liliana memutuska