Perjuangan tak akan diperuntukkan, tanpa semesta memberi restu. ~Unknow *** Sebisa mungkin Jihan terlihat tenang, pilih diam mengisi waktu setengah jam terbuang sia-sia. Jihan mendesah sembari melihat jam tangan, satu jam lagi pesawat yang akan membawa kembali ke Indonesia akan terbang. Di sini dirinya sekarang, meski terlihat bodoh Jihan tetap mengikuti keinginan untuk memperjelas hubungan yang tanpa di perjelas pun sudah berakhir. Pagi tadi dengan kepala sakit seperti dihantam ribuan ton batu, Jihan tetap memaksa diri bangun. Mengaktifkan ponsel, sesuai dugaan puluhan Chat dan panggilan tak terjawab dari Abhi memenuhi layar ponsel. Abhi memaksa menuntut pertemuan, Jihan sebenarnya malas namun melarikan diri terus menerus tak akan membuat Abhi berhenti untuk mengejar maka dia membe