Ayasha’s POV Pemandangan pagi yang tak pernah membosankan. Bagaimana bisa bosan? Lelakiku, makin hari makin tampan begini kok bisa, sih, heran. Ku elus rahang tegasnya, ku usap lembut bibir ranumnya. Setiap hari, aku dibuat jatuh cinta olehnya. “Papa.” Aku menoleh ke arah Aruni yang sudah duduk dalam ranjang tidurnya. Papa adalah kata pertama yang Aruni ucapkan saat dia mulai mengoceh dan orang yang selalu dia cari di saat bangun dan sebelum tidur. Katanya itu hal yang biasa untuk anak perempuan. Karena papa adalah cinta pertama anak perempuan. Aku bangkit meraih Aruni dan membawanya ke atas kasur. “Bangunin,” bisikku pelan pada Aruni. Dia yang masih berusaha mengumpulkan nyawanya menatapku bingung. “Bangunin, Papa, kiss,” tambahku. Aruni menggeleng. “Papa, bobok,” bisiknya pad

