93

1052 Kata

Tok ... Tok ... Tok ... "Permisi? Hello?" teriak seseorang dari arah luar dengn keras membuat Dika menghentikan aktivitasnya sejeak. Baru juga merendam pusakanya beberapa menit saja, sudah ada pengganggu diluar. Dika menatap Rain yang terlihat panik dan cemas. "Itu suara Ayub." Kedua mata Rain begitu sendu dan ketakutan. Tentu saja kalau ini terlihat oleh teman -temannya, ia bakal malu tujuh turunan. Disaat yang lainnya sibuk mempersiapkan hal untuk KKN, Rain malah asik berendam dengan Dika dirumah keci yang baru saja disewanya. Memang gila! Dika memutar kedua bola matanya dengan malas. Diluar terlihat hujan mulai rintik jatuh ke bumi dan membasahi sebagian tanah dan jalan aspal hingga membuat aroma wangi yang khas. "Soal Ayub saja hapal," ucap Dika bernada kesal. "Pak ... Bukan git

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN