Satu bulan kemudian ... Degup jantung Rain terus terpacu dengan sangat keras. Pagi ini akan menjadi hari yang paling menentukan bagi Rain lulus atau tidak. Rain akan melaksanakan sidang pendadaran. Dika dengan setia menemani Rain dari persiapan ujian sidang kali ini. Namun, Dika juga harus menjadi dosen penguji hari itu termasuk menguji istrinya sendiri. "Masih deg -degan?" tanya Dika sambil menguspa perut Rain yang terasa keras. Mungkin Rain begitu gugup hingga perutnya keram. "Dikit Hubby ..." jawab Rain memang terlihat gusar sambil mencium minyak kayu putih untuk menghilangkan rasa gugupnya. "Santai aja, sayang. Kan udah belajar. Percaya deh, pertanyaannya gak jauh -jauh dari yang aku kasih semalam. Kamu udah bisa jawabnya kan?" tanya Dika memastikan. Rain mengangguk dengan yakin,