Semalaman sama sekali tak bisa membuat Dika tertidur pulas. Rain masih saja merasakan mual dan sering muntah. "Kalau smapai pagi begini terus. Saya akan panggil dokter kesini." "Gak usah lebay deh Pak? Rain hanya masukangin." "Masuk angin tuh gak begini Rain. Sekali atau dua kali muntah juga udah lega. Ini kamu ada sepuluh kali dan gak keluar apa -apa. Mana kamu gak mau makan lagi?" Rain mengerucutkan bibirnya dengan kesal, lalu merebahkan kembali tubuhnya. Setiap ingin muntah, Rain menahannya dengan mencium aroma terapi yang ada dalam genggamannya. Lumayan berhasil juga, rasa eneg itu berangsur menghilang hingga pagi menjelang dan Rain mulai bisa tertidur pulas saat dini hari. Pagi -pagi seklai, Dika sudah terbangun dan menyiapkan sarapan untuk Rain. Hari ini, Dika harus mengajar ses